Buntut dari ditangkapnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Ketua KPK Abraham Samad merasa perlu untuk meningkatkan penjagaan keamanan gedungnya. Terlebih Samad mendengar kabar bahwa sewaktu-waktu polisi akan melakukan penggeledahan terhadap ruang kerja dan Gedung KPK. Gedung KPK memang menyimpan banyak data soal koruptor, dan ini asset yang sungguh bernilai dimana banyak pihak yang tersangkut kasus korupsi akan mencoba menghilangkannya.
Untuk itu Samad, sebagaimana dikatakan sumber KPK yang tidak mau disebutkan namanya, telah mengontak Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk mengirimkan anggota TNI menjaga keamanan gedung institusinya. Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi SP, telah membenarkan bahwa gedung KPK akan mendapat pengamanan dalam jumlah banyak. Pengamanan itu akan dilakukan oleh aparat keamanan di luar institusi kepolisian.
“Iya, memang benar. KPK akan dibackup oleh tim pengamanan yang jumlahnya cukup banyak di luar institusi Polri,” kata Johan.
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, Jenderal Moeldoko akan mengirimkan tiga unit pasukan elit TNI dari tiga matra yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan terhadap gedung KPK. Yakni Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, dan Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU.
Namun demikian, berapa jumlah personel pasukan elit TNI itu belum diketahui. Yang pasti, pasukan elit TNI tersebut sudah disiapkan untuk pengamanan di Gedung KPK.