Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa film anak-anak malah lebih berbahaya ketimbang film orang dewasa.
Studi yang dipublikasikan pada British Medical Journal dengan judul Cartoon Kills tersebut menyatakan, film-film animasi anak zaman sekarang penuh dengan unsur-unsur kekerasan.
"Ketimbang menjadi alternatif yang lebih halus daripada film horor atau drama yang sangat umum, faktanya film animasi anak-anak malah penuh dengan pembunuhan dan kekerasan," ujar ketua penelitian, Dr Colman dan Dr Kirkbride seperti dikutip dari Good Housekeeping.
Para peneliti menganalisa 45 film animasi anak terlaris dalam kurun waktu 1937 hingga 2013. Film-film tersebut berkategori semua umur (SU) dan bimbingan orang tua (BO), lalu dibandingkan dengan dua film drama terlaris yang dirilis pada tahun yang sama.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa bila dibandingkan dengan film-film untuk kaum dewasa, karakter-karakter dalam film animasi anak dua kali lebih banyak menunjukkan adegan kematian dan tiga kali lebih banyak menunjukkan adegan terbunuh. Berkaitan dengan hal ini, para peneliti menyarankan orangtua sebaiknya mulai lebih jeli.
Mengapa temuan ini penting? Menurut studi tersebut, anak-anak yang berusia antara 2 hingga 5 tahun menghabiskan setidaknya 32 jam dalam seminggu untuk menonton televisi atau film, maka penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan jenis film apa yang akan ditonton buah hati dan bagaimana mereka dapat mencernanya.
Studi tersebut juga memberikan contoh, ketika orang tua membiarkan anak menonton adegan kematian berkali-berkali, ini bisa menyebabkan trauma pada anak.. Dampak trauma akan lebih parah jika di dalam adegan tersebut karakter yang meninggal dunia adalah orangtua. Hal yang demikian bisa menciptakan rasa takut dan cemas akut pada anak Anda.