Duhai istriku tercinta…
Yang semoga Allah senantiasa merahmatimu…
Dengan limpahan taufiq serta hidayah-Nya…Aamiin.
Jangan pernah sekalipun meminta dan memaksa suamimu untuk mencari nafkah yang haram, mengusahakan jabatan dengan cara batil, mengumpulkan harta kekayaan dengan cara keji dan mencuri yang bukan haknya, demi memuaskan nafsu dunia dan demi pandangan terhormat di hadapan manusia.
Jika engkau memaksanya, maka aku menolaknya karena Allah semata. Jika engkau memintanya, maka aku memalingkannya karena Allah semata. Dan jika engkau memohonnya, maka aku pun menghindarinya karena Allah semata pula.
Bukanlah wajahku yang memalingkan dari dirimu, melainkan hatiku yang memalingkan diri dari nafsu duniamu yang berlebihan. Tidaklah dikatakan cinta dan kasih sayang yang benar seorang suami, jika ia menuruti kehendak istrinya yang melanggar larangan-Nya. Namun ketahuilah, jika aku menuruti kehendak burukmu, maka pada hakikatnya aku akan memudahkan jalanmu menuju penderitaan dan aku pun telah ingar dari cinta dan kasih sayangku padamu.
Bukalah mata hatimu…
Dan bukankah kita sering mendengar kabar di sekitar kita…
Bahwasanya, betapa banyak seorang suami yang terdorong karena tuntutan istrinya yang berlebihan dan hanya mementingkan nafsu dunia yang fana serta menipu, sehingga ia akan mencari nafkah dengan cara yang haram, mengusahakan jabatannya dengan cara yang batil, mengumpulkan harta kekayaannya dengan cara yang keji dan dengan cara apapun juga.
Adakah kebahagiaan yang sampai ke relung hatinya?
Adakah pikirannya merasa tenang dengan memilikinya?
Adakah keberkahan dari apa-apa yang mereka usahakan?
Tentu “tidak” jawabannya, bukan?
Jika suaminya tidak bisa merasakannya,
Tentu engkau pun tak akan bisa menikmatinya,
Melainkan hanya sebuah kenikmatan sementara dan menipu.
Lihatlah dengan pandangan imanmu…
Harta dan jabatan yang diraih seorang suami dengan cara yang batil, dengan cara yang haram dan keji. Maka akan engkau lihat, betapa banyak dari mereka yang di dunia pun sudah ditampakkan penderitaannya, kekeliruannya bahkan hukumannya. Dan bisa jadi, karena harta yang haram itulah, pada akhirnya banyak yang menggunakannya untuk hal-hal yang haram pula, seperti dalam banyak kasus adalah bermain dengan perempuan lain, memperkaya istri-istri simpanannya, atau bahkan memenuhi kebutuhan pasangan-pasangan selingkuhannya.
Sekarang lihatlah dan renungkanlah…
Bagaimana jika hal itu terjadi terhadap suamimu karena harta haram yang dimiliki serta jabatan batil yang didudukinya? Sudah dipastikan bahwa engkau pun akan sakit, kecewa, sedih, marah dan menderita dengan penderitaan yang sangat menyesakkan hati, dada serta pikiranmu.
Maka, bukalah mata hatimu…
Bawalah dan tuntunlah suamimu agar dapat menafkahimu dengan cara yang halal, baik dan diridhai-Nya. Teruslah berdo’a dan memberi dukungan yang kuat agar suamimu tetap berada di jalan-Nya, agar selamat dunia akhirat dan agar dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warakhmah, sehingga kita bisa berkumpul kembali di surga-Nya kelak….Aamiin yaa Robbal ‘alamiin.