Mengapa Dengan Lalat

Lalat adalah seekor makhluk yang dikenal suka hinggap ditempat yang jorok dan banyak membawa penyakit/kuman.

Sekalipun begitu, ia ada disebutkan di dalam al-Qur`an dan juga hadits nabawi. Lantas, apa keistimewaannya. Adakah hikmah di balik itu? Bagaimana kedudukannya di dalam hadits nabi shallallahu ‘alahi wasallam?

binatang lalat

Keajaiban dari Lalat

Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Apabila lalat jatuh di bejana atau makanan dan minumn salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya”.

“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah pulalah yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar benarnya. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS Al Hajj :73-74)

Ayat ini merupakan kemujizatan tersendiri pada waktu itu ketika Allah menantang mereka (orang orang kafir) bahwa sesembahan selain Allah tidak akan mampu menciptakan seekor lalat pun, sebab penciptaan menjadi milik prerogative Sang Pencipta yang tidak ada tandingannya.

 Syaikh Abu Bakar al-Jaza`iri mengatakan, “Dibuatnya permisalan dengan seekor lalat itu merupakan sesuatu yang baik dalam bahasa Arab, karena dapat lebih mendekatkan kepada pemahaman.”

Adapun tantangan lain, dan mukjizat besar yang terkandung dalam ayat ini dan merupakan langkah maju mendahului sains modern sebagai berikut :

Ketika lalat mengambil sesuatu di makanan, ia mengeluarkan getah khusus yang berasal dari air liurnya, lalu dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan mencapai sepersekian detik,  getah tersebut sudah tercampur dengan makanan , sehingga memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan belalainya.

Karena itu, makanan yang sudah dirampas lalat, meski remeh dan tidak bernilai, tetap tidak bisa diselamatkan dan direbut kembali, sebab dengan efek getah  tersebut ia sudah berubah secara kimiawi menjadi komposisi  jenis khusus sebelum ke dalam perut lalat, sehingga orang akan kewalahan untuk merebut kembali makanan yang telah dicuri lalat.

Ayat ini juga mengandung aspek kemukjizatan lain yang baru diketahui seiring dengan kemajuan disiplin ilmu serangga, yaitu kemampuan lalat dalam menularkan virus virus penyebab penyakit.

Manusia maupun sesembahan mereka selain Allah tidak akan mampu menciptakan serangga lemah seperti lalat. Lebih dari itu, merekapun tidak akan mampu merebut kembali sesuatu yang telah dirampas lalat, entah itu makanan, minuman, kesehatan hingga sebabnya hilangnya nyawa. Mereka bahkan jauh lebih lemah lagi, sementara Allah Maha Perkasa lagi Maha Digdaya. Namun ironisnya, meminjam istilah Al Quran, mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan sebagaimana mestinya.  – Kemukjizatan Al Quran dan Sunnah – Prof DR Yusuf al Hajj Ahmad)

Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Please Bantu Saya, Like This !!!

×


Bantu Share (Bagikan) FB / Link Website Cermeos ini, Agar Kita Semua Dapat Berkah Dari Sebarkan Ilmu Agama ini.. !!!

gif maker